Select Page

Bagaimana Bisnis bertumbuh dengan Lean Thinking?

Bisnis sendiri merupakan tentang menghasilkan laba dengan cara memanfaatkan kreativitas guna menambah nilai produk. Yang mana langkah paling pertama yaitu tentu kita harus menemukan masalahnya. Suatu perusahaan atau organisasi yang mempunyai kinerja tinggi mempunyai praktek seperti metode lean thinking serta menerapkannya guna mencapai kinerja yang lebih unggul.

Metode lean thinking ini pertama kali dikenalkan oleh toyota. Yang mana mindsetnya praktek tersebut dibangun guna menemukan masalah mempelajari berbagai upaya untuk penyelesaian serta memperbaiki proses dengan menggunakan pengetahuan yang diperoleh. Lean sendiri akan mendukung orang untuk membangun kerjasama serta rasa percaya antar individu guna memecahkan masalah dan memperbaiki bersama-sama.

Walaupun demikian sistem layanan ini memang unggul untuk menggali suatu masalah yang mana itu hanya akan berfungsi apabila orang-orang mencari berita buruknya terlebih dahulu. Yang kemudian setelah mencari berita buruk tersebut mencoba hal terbaik untuk menyelesaikannya tentu dengan melibatkan orang-orang yang lintas fungsional. Hal tersebut merupakan gambaran peran manajemen sebagai pembaca dari situasi memutuskan solusi mendorong suatu inisiatif serta menghadapi konsekuensi yang tidak terduga.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika lean pertama kali dikenalkan dari perusahaan toyota motor company. Melalui Toyota Production System untuk membangun sistem produksi yang lebih fokus pada proses dengan disiplin yang tinggi. Terkenal dengan slogan doing more with less lean thinking ini memberikan penawaran beragam macam manfaat yang belakangan ini banyak perusahaan adopsi pada berbagai bidang.

Apa Sih Sebenarnya Metode Lean Thinking Ini? 

Jika kita terjemahkan dalam bahasa indonesia lean thinking mempunyai arti pemikiran ramping. Yang mana ini merupakan analogi tak lain tujuannya adalah untuk menyadarkan kisah betapa pentingnya kerampingan serta kelangsingan dalam suatu organisasi bisnis. Yang mana organisasi bisnis yang gemuk di penuhi dengan lemak tertentu akan berat untuk bergerak dengan cepat.

Sehingga mereka pasti hanya akan membebani perusahaan serta konsumen dengan berbagai jenis biaya yang sebenarnya tidak perlu. Jika kita melihat aktivitas atau proses dalam suatu bisnis kita bisa mengelompokkannya menjadi tiga kelompok.

  1. Bisnis yang tidak bernilai tambah namun di perlukan sehingga aktivitas ini perlu kita optimasi agar lebih efisien lagi.
  2. Yang berikutnya bisnis bernilai tambah sehingga aktivitas ini perlu kita maksimalkan lagi.
  3. Yang terakhir bisnis tidak bernilai tambah dan tidak di perlukan sehingga aktivitas ini perlu kita eliminasi.

Lean thinking sendiri merupakan tentang bagaimana kita bisa menciptakan nilai yang lebih banyak bagi konsumen dengan cara mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang pemborosan. Semua aktivitas atau proses yang mengkonsumsi sumber daya menambah beban biaya atau beban waktu tanpa menciptakan nilai untuk konsumen tentu tak menjadi target utama dari eleminasi ini. Untuk lebih memahami tentang lenting tentu kita harus paham terlebih dahulu dua konsep utamanya antara lain.

Konsep Tentang Nilai Atau Value Pada Lean Thinking

Faktanya esensi dari lean thinking sendiri yaitu untuk meningkatkan nilai bagi para konsumennya. Yang artinya bagaimana kita sebagai produsen mengantarkan apa yang konsumen butuhkan ketika dibutuhkan dengan harga yang lebih masuk akal. Harga yang lebih masuk akal merupakan salah satu prinsip dalam metode  lean thinking.

Mindset tradisional berusaha meningkatkan suatu keuntungan dengan cara menaikkan harganya.  Berbeda halnya dengan leang thinking yang mana para praktisi lean akan berusaha untuk meningkatkan keuntungan dengan cara menurunkan biaya.  Dengan begitu target profitnya tercapai namun tetap dengan harga produk yang masuk akal.

Konsep Tentang Pemborosan Atau Waste Pada Metode Lean Thinking

Pemborosan sendiri merupakan semua aktivitas bisnis yang tidak bisa menambah nilai untuk konsumen. Ada berbagai macam cara untuk mengujinya salah satunya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini.

  • Apakah konsumen bersedia untuk membayar aktivitas tersebut?
  • Apakah produk atau layanan lebih meningkat dengan adanya aktivitas tersebut?
  • Apakah aktivitas tersebut tuntas ketika pengerjaan pertama kali?

Misalnya kita membahas aktivitas packing barang untuk konsumen nah kita uji dengan tiga pertanyaan tersebut. Pertanyaan pertama apakah konsumen bersedia untuk membayar jawabannya tentu tidak karena konsumen beranggapan aktivitas tersebut adalah suatu kewajiban penjual. Pertanyaan kedua apakah produk atau layanan menjadi lebih meningkat jawabannya pasti tentu saja karena produk menjadi lebih aman ketika proses pengiriman.

Dari jawaban dua pertanyaan tersebut berarti aktivitas packing merupakan bukan suatu hal pemborosan. Akan tetapi mari kita coba cek jawaban dari pertanyaan yang ke-3.  Apakah aktivitas tersebut tunas dalam pekerjaan pertama jika anda menjawab iya selamat aktivitas ini bukan aktivitas pemborosan.

Akan tetapi jika anda perlu mengerjakannya dua kali contohnya karena salah mencetak alamat salah packing dan lain sebagainya tentu aktivitas ini termasuk dalam kategori pemborosan.

Manfaat Menggunakan Lean Thinking Untuk Bisnis

Perusahaan yang mengimplementasikan metode ini tentu mempunyai tujuan untuk meningkatkan value for customer. Dengan cara menghasilkan produk yang berkualitas serta pelayanan prima dan meningkatkan profit perusahaan dari efisiensi menghilangkan pemborosan dari setiap tahapan prosesnya. Banyak perusahaan kelas dunia terinspirasi dari toyota seperti boeing, dell dan zara juga menerapkan yang thinking yang memberikan manfaat kepada perusahaan.

Yang mana hal tersebut memberikan manfaat berupa manajemen perusahaan menjadi lebih ramping, berhasil melakukan banyak penghematan, inovasi lebih cemerlang. Dan di waktu yang bersamaan metode ini mampu memberikan jasa atau produk dengan kualitas yang lebih tinggi sehingga dapat bersaing di pasar.

Pada sisi lainnya lean thinking bisa meningkatkan keahlian karyawan dengan cara membentuk karyawan menjadi multi skill. Sehingga bisa menghasilkan area kerja yang jauh lebih bersih tertata rapi teratur dan bisa memberikan rasa nyaman yang membuat karyawan bisa bekerja dengan produktivitas tinggi. Beberapa waktu yang lalu pernah populer jargon “Jika Bisa Di persulit Kenapa Harus Dipermudah”.

Jargon itu sudah jelas menggambarkan betapa rumitnya proses dan prosedur birokrasi yang ada di negara kita. Pernah juga mendengar kalimat yang mengatakan jika semakin rumit cara pikir seseorang semakin sulit untuk orang lain pahami maka akan terlihat semakin pintar.

5 Prinsip Lean Thinking Yang Harus Anda Ketahui

  1. Lean thinking sendiri lebih menekankan kepada kepuasan pelanggan dengan mendefinisikan value yang pelanggan inginkan.
  2. Memetakan proses yang terjadi serta mengangkat akar masalah ke permukaan secara sistematis agar dapat di ketahui akar penyebab permasalahannya.
  3. Alur proses kita buat sesederhana mungkin dan mengalir tanpa adanya hambatan agar karyawan dapat mengerjakan sesuatu hal dengan cara yang lebih simpel dan mudah. Namun tetap memberikan kualitas terbaik serta pelayanan yang cepat dan tepat.
  4. Memudahkan pull system yang akan memudahkan customer untuk memperoleh barang sesuai dengan waktu dan jumlah yang mereka butuhkan.
  5. Siklus itu lebih di perkuat dengan adanya stabilisasi proses yang di topang dengan stabilisasi manusia metode mesin dan material guna mencapai hasil yang optimal.

Fokus utama dari metode lean thinking yaitu sebenarnya menciptakan suatu aliran tanpa adanya hambatan guna menghasilkan nilai terbaik untuk pelanggan.

Mau tahu lebih dalam mengenai Lean? Berikut koleksi uraian video kami yang membahas mengenai Lean dan Six Sigma:

https://www.youtube.com/playlist?list=PL_6cX55eO1UCQ1WOo1jI3n6TRY-cbKWTq

Silahkan berdiskusi dengan kami, rencana pelatihan dan penerapan Lean di perusahaan. Berikut nomor hotline kami:

http://wa.me/628118280311

Semangat selalu dalam meningkatkan produktivitas dan menghadirkan solusi yang tepat dalam akselerasi bisnis

 

Salam SuksesBerkah

 

Aditya Nugraha