Select Page

Dear Excellent People

Untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan produk berkualitas tinggi perusahaan membutuhkan fasilitas produksi yang handal. Itu sebabnya perusahaan meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance (RCM) guna memastikan fasilitas produksi mampu bekerja sesuai dengan kapasitas dan fungsinya secara efisien.

Dalam proses penerapan Reliability Centered Maintenance (RCM) berbagai aset fisik atau fasilitas produksi menjalani perawatan secara rutin dan berkelanjutan. Penerapan langkah RCM ini penting karena keterlambatan dalam perawatan fasilitas produksi akan berakibat pada penurunan kinerja fasilitas produksi.

Pentingnya Meningkatkan Produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance (RCM)

Bagi perusahaan yang berfokus pada kualitas produk, meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance (RCM) penting di lakukan demi menjaga konsistensi kualitas hasil produksi. Kualitas produk mencerminkan besarnya tingkat kesalahan yang terjadi dalam proses produksi. Sementara produktivitas menunjukkan efektivitas dari proses sistem produksi.  Sehingga proses peningkatan produktivitas dan kualitas produk harus berjalan beriringan.

Proses Reliability Centered Maintenance (RCM) sendiri merupakan strategi perawatan berskala perusahaan yang di implementasikan untuk mengoptimalkan program pemeliharaan fasilitas perusahaan. Hasil akhir dari pelaksanaan program RCM adalah implementasi strategi pemeliharaan yang spesifik untuk setiap aset fisik atau fasilitas produksi. Strategi pemeliharaan yang sedang berjalan nantinya akan lebih optimal meski di jalankan dengan biaya lebih rendah.

Dalam implementasinya langkah meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance bukan hanya memastikan program pemeliharaan fasilitas perusahaan berjalan optimal. Tapi juga mencegah munculnya kecelakaan maupun breakdown yang di sebabkan karena kerusakan komponen-komponen penyusun mesin produksi. Karena setiap aset fisik memiliki cara kerja tersendiri, maka langkah perawatannya di sesuaikan dengan kebutuhan aset fisik tersebut..

Beberapa peralatan produksi membutuhkan pengawasan terus-menerus. Tapi ada juga peralatan yang membutuhkan pengawasan minimal bahkan baru di ganti setelah mengalami kerusakan. Contoh dari kasus ini adalah lampu ruangan. Lampu di ruang produksi merupakan aset fisik yang memiliki tingkat kegentingan terendah dan harganya murah. Lampu yang padam tidak begitu mempengaruhi produktivitas bahkan karyawan biasa pun bisa mengganti peralatan tersebut.

Meski demikian, untuk sebagian besar aset fisik di perusahaan langkah perawatan terbaik yakni meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance, terutama perawatan untuk pencegahan sebelum terjadi kerusakan. Langkah perawatan ini di harapkan bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan (Probability of Failure) sistem atau peralatan dan meningkatkan tingkat keselamatan (safetty) suatu pabrik sesuai dengan level yang di harapkan.

Pertimbangan Implementasi Reliability Centered Maintenance

Pada dasarnya RCM bukanlah suatu perangkat keras atau lunak, bukan jenis produk yang bisa di beli, bukan pula jenis maintenance. Melainkan suatu proses sistematik yang di terapkan untuk menemukan cara yang paling efektif dan efisien dalam merencanakan manajemen perbaikan dalam sistem, platform dan komponen tertentu. Untuk menemukan strategi perbaikan terbaik, maka Anda harus menganalisa proses-proses perbaikan yang di lakukan sebelumnya.

Untuk meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance setidaknya ada 7 prinsip yang harus di implementasikan :
1. Menjaga Fungsionalitas Sistem
RCM bukan hanya memelihara suatu alat agar tetap beroperasi, tapi juga menjaga alat tersebut agar bisa berfungsi sesuai harapan.

2. Berfokus pada Fungsi Sistem
Fungsi sistem yang di pengaruhi oleh komponen tunggal menjadi fokus dari RCM. Analisa apakah sistem masih bisa menjalankan fungsi utama atau tidak ketika suatu komponen gagal menjalankan tugasnya.

3. Mengutamakan Kehandalan
Produktivitas akan meningkat apabila sistem terjaga kehandalannya. RCM menjaga agar kinerja sistem atau mesin bisa terus beroperasi sesuai dengan fungsi yang di harapkan.

4. Menjaga Kehandalan Sistem
RCM di terapkan guna menjaga kehandalan fungsi sistem sesuai dengan kemampuan desainnya.

5. Mengutamakan Keselamatan
Dalam proses produksi keselamatan menjadi hal utama, baru kemudian berfokus pada masalah ekonomi.

6. Mendefinisikan Kegagalan
Kegagalan (failure) di definisikan sebagai kondisi yang tidak memenuhi harapan atau tidak memuaskan. Perbandingannya adalah mesin bisa berjalan sesuai dengan fungsi dan standar performa yang sudah di tetapkan.

7. Memberikan Hasil yang Nyata
Reliability Centered Maintenance di harapkan bisa mengurangi kegagalan atau menurunkan tingkat kerusakan yang di sebabkan oleh kegagalan suatu komponen mesin atau sistem.

Penerapan Reliability Centered Maintenance yang efektif memeriksa fasilitas produksi sebagai sekumpulan sistem yang fungsional. Masing-masing sistem memiliki input dan output yang berkontribusi terhadap kesuksesan kinerja fasilitas produksi. Selain fungsinya, ketahanan sistem-sistem ini yang menjadi perhatian dalam menyusun RCM. Setidaknya ada beberapa kriteria minimum yang harus di penuhi agar suatu strategi perbaikan bisa di sebut sebagai RCM.

  • Apa fungsi dan standar performa yang di harapkan dari setiap aset?
  • Bagaimana setiap aset bisa gagal saat menjalankan fungsinya?
  • Apa mode kegagalan untuk setiap aset yang gagal menjalankan fungsinya?
  • Apa penyebab setiap mode kegagalan yang muncul?
  • Adakah konsekuensi dari setiap kegagalan aset?
  • Apa yang harus di lakukan untuk mencegah atau memprediksi kegagalan berikutnya?
  • Apa yang harus di lakukan apabila langkah pencegahan tidak dapat di putuskan?

Menggunakan RCM Untuk Menemukan Strategi Perbaikan yang Efektif

Meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance membantu proses identifikasi sistem produksi yang sedang berada dalam kondisi kritis di perusahaan. Sekaligus mencari cara untuk mengoptimalkan strategi perbaikan yang mampu mengurangi terjadinya kegagalan sistem. Akhirnya, proses ini akan meningkatkan daya tahan dan usia peralatan produksi.

RCM akan membantu perusahaan menemukan aset fisik yang berada dalam kondisi kritis dan memiliki konsekuensi terbesar bila mengalami kerusakan atau kegagalan. Dengan adanya RCM, prediksi munculnya kegagalan beserta konsekuensinya bisa di identifikasi dengan cepat. Teknik perbaikan yang lebih hemat biaya dan efektif mengurangi peluang kegagalan juga bisa di putuskan.

Untung dan Rugi Menggunakan Reliability Centered Maintenance

Dengan langkah-langkah di atas teknik perbaikan sistem yang mampu meningkatkan kehandalan fasilitas produksi secara keseluruhan bisa di terapkan. Produktivitas pun di harapkan akan meningkat karena aset-aset perusahaan yang berpeluang mengganggu produktivitas telah berkurang. Meski demikian, meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance memiliki keunggulan dan kelemahan.

Keunggulan penerapan RCM di perusahaan yakni meningkatkan usia mesin dan mengurangi biaya perbaikan maupun biaya pembelian mesin baru. Beberapa perusahaan berhasil mengurangi biaya perbaikan hingga 40% berkat penerapan RCM. Sementara kelemahan dari RCM adalah kemungkinan munculnya pos-pos biaya baru karena RCM tidak mempertimbangkan biaya kepemilikan dan pemeliharaan aset produksi secara total.

Karena hasil akhir dari implementasi analisis RCM terbaik adalah strategi pemeliharaan yang tepat bagi setiap mesin, dampaknya akan terlihat pada peningkatan ketahanan dan usia pakai mesin secara keseluruhan. Sederhananya, meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance juga mampu mengurangi biaya perbaikan, meningkatkan level keselamatan dan menghilangkan tugas-tugas perbaikan yang tidak efektif serta menghabiskan banyak biaya.

Implementasi Reliability Centered Maintenance memungkinkan Anda bisa menghindari mindset perbaikan mesin yang tidak efektif dan membuang-buang waktu maupun biaya. Mengingat proses meningkatkan produktivitas dengan Reliability Centered Maintenance merupakan proses berkelanjutan, Anda harus mengevaluasi strategi perbaikan untuk setiap aset secara periodik. Dengan begitu strategi pemeliharaan setiap aset akan tepat sasaran dan minim kegagalan.

Uraian Reliability Centered Maintenance selengkapnya: https://youtu.be/Oq_5YA4nWTg

Bagaimana dengan perusahaan sahabat? Apakah sudah menentukan Strategi Maintenance yang tepat? Yuk diskusikan programnya bersama kami di Continuous Improvement Academy http://wa.me/628118280311

RCM Workshop: LDC Balikpapan

RCM Workshop: Pertamina RU IV Cilacap

Pelatihan Persiapan Sertifikasi Certified Maintenance Reliability Professional ( CMRP ) PT. Indonesia Power

Pendampingan Persiapan Sertifikasi Certified Maintenance Reliability Professional ( CMRP ) PT. Indonesia Power

 

Pendampingan How to be a Reliability Profesional bersama PT. PLN Nusantara Power

Mari diskusikan program Reliability perusahaan Excellent People bersama kami:

Continuous Improvement Academy

http://wa.me/628118280311

Mendampingi Peserta Sertifikasi Internasional Reliability Professional

 

Salam Produktif

 

Nugraha