Select Page


Saat ini tantangan dalam Industri Pembangkit khususnya yang masih menggunakan energi fossil mempunyai tantangan yang besar, bukan hanya persaingan bisnis dan biaya pemeliharaan yang besar dikarenakan banyak ditemukan kegagalan mendadak. Tetapi juga adanya tanggung jawab terhadap lingkungan yang di akibatkan oleh operasional pembangkit.
Terlepas besarnya anggaran dalam menghadapi tantangan yang diakibatkan kegagalan, banyak pembangkit telah mempertahankan atau bahkan memperbaiki kehandalan alat dengan mengadopsi strategi manajemen aset yang lebih efektif dan pekerjaan pemeliharaan proses yang efektif. Proses dan teknologi yang berhasil diadopsi oleh industri dalam dekade terakhir termasuk yang berikut ini :

  • Plant reliability optimization (PRO) [1]
  • Boiler tube failure reduction (BTFR) [2]
  • Reliability centered maintenance (RCM) [3]
  • Preventive maintenance (PM) basis implementation [4]
  • Risk-informed maintenance prioritization [5]
  • Improved outage management [6]
  • Improved planning and scheduling [7]
  • Adoption of computerized maintenance management systems (CMMSs) [8]

Dengan semakin besarnya persaingan yang ketat di dunia pembangkit, saat ini program Continuous Improvement di butuhkan. Terutama untuk Lean dan Kaizen, perbaikan dengan fokus pada menghilangkan pemborosan dan faktor lain. Membuat beberapa pembangkit mampu bertahan dengan ide dan eksekusi program secara konsisten.

Sebelum kita bahas dala studi kasus, berikut kami sampaikan beberapa program yang terkait dengan Lean dan Kaizen :
Setelah menjelaskan latar belakang dan beberapa hal yang terkait dengan tema, sekarang mari kita masuk ked dalam materi :

  1. Tantangan yang di hadapi oleh Maintenance ( Pembangkit ) saat ini
  2. Prinsip dan kunci dalam penerapan Lean dalam Pembangkit
  3. Prinsip dan kunci dalam Filosofi Kaizen
  4. Memulai dan menjaga program Lean dan Kaizen
  5. Implementasi Lean dalam industri pembangkit
  6. Kesimpulan

TANTANGAN YANG DIHADAPI OLEH INDUSTRY PEMBANGKIT SAAT INI

Industri pembangkit listrik saat ini menghadapi banyak tantangan untuk mempertahankan keandalan berkelanjutan saat ini. Memerlukan adanya Transisi masa depan diharapkan dapat di duplikasi ke teknologi pembangkit listrik baru, berikut beberapa tantangan yang akan dihadapi :

  1. Pengurangan anggaran pemeliharaan dan lingkungan saat ini
  2. Adanya Transisi dan menurunnya keahlian karyawan
  3. Mengelola prioritas kerja
  4. Perencanaan dan penjadwalan
  5. Belum Efektif peralihan perbaikan menjadi pencegahan
  6. Pengelolaan data Maintenance yang benar dan Valid

Kesimpulan Tantangan :
Dalam beberapa tantang yang diatas, tantangan mana yang menurut rekan – rekan paling sering terjadi dilapangan? Mungki banyak yang bertanya, apakah Lean sama dengan program Cost Reduction Program, yang paling mendasar adalah fokus dimana dasar yang di ambil oleh Lean, yaitu melihat aliran proses dengan Value Stream Mapping dan mengidentifikasinya untuk segera di diskusikan dalam meeting tim.

PRINSIP DAN KUNCI PENERAPAN LEAN
Dalam bab pembahasan ini, kita akan mengenal lebih banyak mengenai LEAN. Terutama Lean Maintenance, mulai dari materi dasar LEAN, bagaimana memulai dan menghilangkan pemborosan yang berakibat turunnya produktivitas.

  1. Defnisi LEAN
  2. Elemen proses yang dapat di perbaiki dengan LEAN
  3. Konsep Lean dan Toolsnya
  4. Planning & Schedule
  5. Waste of Plant Maintenance
  6. Human Resource Management
  7. Inventory Management
  8. Quality Management
  9. Information Management

Aplikasi Kunci Lean dalam Fungsi Maintenance
Spare part
Planning & Study
Preventive & Predictive Maintenance

Contoh penggunaan lean dengan berbagai industri :

  1. Automotive
  2. Chemical
  3. Air Force

Baik berikutnya kita akan membahas, bagaimana memulai dam implementasi Lean dan Kaizen:

  1. Spare Part Stock
  2. Operation & Maintenance
  3. Management repeat components failed
  4. Labor versus Management
  5. Continuous Improvemnet

Tips untuk Memulai

  1. Lean bukanlah hal yang baru, dan banyak referensi mengenai Lean. Memudahkan memperkenalkan program baru kepada karyawan
  2. Memulai dari yang kecil
  3. Mengambil tema yang terukur
  4. Membentuk tim
  5. Melakukan kunjungan ke area kerja
  6. Pembuatan laporan klien
  7. Fokus
  8. Berfikir Solusi
  9. Melakukan presentasi dan monitoring
  10. Adakan eksekutif briefing

CONTOH IMPLEMENTASI LEAN

KASUS A: Ada sebuah perusahaan yang mempunyai impian terciptanya Continuous Business Excellence, untuk meraih dan mewujudkan hal tersebut. Pemimpin perusahaan mempunyai inisiatif mengimplementasikan Lean dalam meraih impian tersebut. Mereka melakukan beberapa cara berikut:

  1. Memberikan pengenalan LEAN kepada tim
  2. Menguraikan program CBE
  3. Eksekusi program

Untuk eksekusi program, perusahaan bekerja sama dengan konsultan. Selama beberapa tahun, program ini membawa sedikit demi sedikit mendekat dengan program CBE. Dalam eksekusi perusahaan memiliki 80 Project dengan hasil luar biasa 70 – 75 % berkurangnya waste dalam operasional

  1. Monitoring Performance
  2. Penggunaan CMMS

Setelah lebih dari satu tahun, Perusahaan A melaporkan penghematan biaya sebagai hasil dari inisiatif CBE. Sebelum CBE, Perusahaan A memperkirakan pemisahan rata-rata 85-15% antara yang tidak bernilai tambah dan pekerjaan bernilai tambah. Di daerah di mana Lean telah diterapkan, diperkirakan ada pengurangan 70-75%dalam limbah.

KASUS B: Perusahaan ini memulai perjalanan Lean pada tahun 2004. Perusahaan tidak memisahkan antara lean dan Program Continuous Improvement; sebaliknya ia menganggap Lean sebagai Program Continuous Improvement. Program Lean terintegrasi dengan operasional dan pemeliharaan pembangkit tenaga fossil & nuklir. Perusahaan B menggunakan konsultan bisnis luar untuk membantu pengembangan dan peluncuran program Lean-nya. Selain itu, mempekerjakan staf strategis dengan pengalaman lean sebagai konsultan internal. Program Lean telah melampaui inisiatif, dan sekarang menjadi fungsi bisnis inti. Sebuah tantangan besar di hadapi perusahaan B, beberapa karyawan menganggap lean sebagai pekerjaan tambahan, tetapi manajemen tetap dengan komitmen untuk tetap menjalankannya. Setelah berjalan 5 tahun perusahaan B banyak merasakan manfaatnya dan memdapatkan hasil yang maksimal. Selain keuntungan internal, pola pikir yang ada di tim adalah Lean membantu memenuhi customer.

Kesimpulan :Dalam pengembangan program Continuous Improvement di industri pembangkit, lean dapat membantu perusahaan dengan menekan pemborosan, menghilangkan hambatan dalam operasional, menghilangkan reject dan pastinya membuat setiap proses lebih mudah, cepat dan melibatkan seluruh pihak. Dalam industri pembangkit memiliki karakter yang unik, pelayanan jasa kepada customer menjadi salah satu mootivasi dalam menyelesaikan masalah. Terdapat perbedaan di kasus 2 perusahaan akhir, perusahaan A mengembangkan dengan konsultan luar dan perusahaan B melibatkan tenaga profesional internal yang diberikan tugas sebagai internal konsultan.Lean Maintenance merupakan pengembangan Lean Management yang dibuat berdasarkan kebutuhan dan fungsi dari Maintenance, harapannya dengan diterapkan Lean Maintenance dapat meningkatkan kehandalan dari pembangkit dan meningkatkan produktivitas perusahaan.

Terbukti LEAN dapat digunakan sebagai salah satu tools dalam pengembangan program produktivitas di sebuah pembangkit, selain yang biasa kita dengar. Industri manufaktur telah banyak menjalankan program lean, bagaimana denga n pembangkit di sekitar kita? Sudahkah menerapkan LEAN? dan mampun meningkatkan produktivitas unit kerja.

Berikut beberapa video yang terkait dengan meningkatkan produktivitas di Industri Pembangkit:

Budaya Inovasi

Tips & Trick Inovasi dalam Perusahaan Pembangkit

Quick Win dalam Industri Pembangkit

 

Beberapa project pendampingan Continuous Improvement Academy dalam Industri Pembangkit adalah

  1. 5S Implementation
  2. Lean Six Sigma Green Belt
  3. Budaya Inovasi
  4. Kompetisi Nasional Inovasi
  5. Innovation Coach

Mau tahu lebih detail program tersebut? Yuk berdiskusi dengan kami

Continuous Improvement Academy

http://wa.me/628118280311

 

Salam SuksesBerkah

Aditya Nugraha

Continuous Improvement Academy

source: EPRI Jurnal