Semangat Pagi
Bagaimana kabarnya hari ini? Apakah dalam Quarter awal tahun ini, kita sudah mencapai target yang telah di tentukan? Jika belum, apa rencana anda di Quarter kedua? Mengutip dari seorang Einstein:
“ Hanya orang gila yang menginginkan hasil berbeda dengan cara yang sama. ”
Hal apa yang dapat kita ambil dari perkataan eyang diatas?
Ya, jika dalam quarter awal kita tidak mencapai target yang kita tentukan, maka kita dapat langsung melakukan review terhadap pencapaian dan rencana kerja yang tidak jalan. Langkah apa saja yang dapat dilakukan dalam mempersiapkan rencana berikutnya? Berikut adalah uraian langkahnya:
- Kumpulkan semua Action Plan yang ada dalam quarter awal
- Review action plan yang belum jalan
- Mapping antara Action Plan dan Key Performance Indicator
- Jika terdapat action plan yang sudah jalan, namun KPI anda masih belum tercapai. Silahkan menggali seberapa efektif cara tersebut dalam kontribusi performance management kita selama ini
- Setelah anda mendapatkan beberapa hal yang bermasalah, lakukan analisa untuk dapat mencari akar masalah
- Buatlah rencana kerja untuk menyelesaikan masalah dengan 2 kategori, corrective & preventive action
- BUatlah prioritas rencana kerja
- Jangan lupa melakukan monitoring terhadap hasil, agar performance kita bukanlah sebuah hadiah atau doorprize.
- Semua rencana kerja akan efektif berjalan, dengan kemampuan komunikasi yang baik setiap level.
Menarik, bahkan hal ini juga akan berpengaruh terhadap lingkungan kerja. Seorang leader akan mudah untuk melakukan driving system dari rencana kerja, mudah menurunkan dan menguraikan beberapa rencana kerja. Untuk tim, mereka akan lebih mudah untuk bekerja. Kemudahan seperti apa yang dirasakan? Yuk lihat uraiannya:
- Bekerja dimulai dari kata “ WHY ”
Mereka mempunyai alasan yang kuat dalam bekerja
- Tahu targetnya “ WHAT ”
Mengetahui masalah apa yang terjadi, dan target yang “ SMART ”
- Mengetahui langkahnya “ How ”
Mempunyai langkah yang jelas dan terukur
- Semua lebih ringan, karena kita dapat menguraikan rencana kerja 3 bulan. Menjadi Bulanan, Mingguan, bahkan harian.
ASYIK? Ya, semua akan terus bergerak, saling mengisi dan tahu posisi. Lalu bagaimana jika di dalam perusahaan saya, banyak sekali masalah yang kami dapatkan. Maka perusahaan anda memerlukan sebuah program perbaikan terus menerus dan adanya komitmen para stakeholder, harapannya adalah masalah yang ada sekarang ini dapat terselesaikan dan perusahaan dapat terus mengembangkan bisnisnya.
Bayangkan, jika selama ini perusahaan anda terlalu disibukan dengan masalah yang ada. Hal ini akan menjadi sebuah kendala dalam pengembangan atau lahirnya sebuah ide – ide baru dalam bisnis, dengan sebuah program perbaikan terus menerus yang dibuat perusahaan. Kita akan mengetahui masalah apa saja yang terjadi dalam perusahaan dan melakukan control akan masalah tersebut, mengumpulkan para manajer, menggerakan para supervisor, memberikan semangat di shopfloor.
Masalah apa saja yang dapat anda temukan dalam perusahaan, berikut salah satu pengelompokan masalah berdasarkan pemborosan yang terjadi:
Analisa & Pemetaan 8 Pemborosan dalam Training Lean
- Defect : Pemborosan yang terjadi dari produk yang gagal dalam proses
- Over Production : Produksi berlebih
- Waiting : Menunggu proses berikutnya
- Non Utilized Talent : Tenaga kerja yang tidak di kembangkan kemampuannya
- Transportation : Banyaknya proses berpindah barang
- Inventory : Stock berlebih, barang “ Expired ”, Akurasi stock rendah
- Motion : Gerakan kerja yang tidak ergonomis
- Excess Processing : Proses berlebih dan seharusnya dapat dihilangkan
Bagaimana membuat program perbaikan terus menerus? Berikut uraiannya:
- Adanya Steering Committee
- Melibatkan para pemimpin divisi dan departemen
- Mempunyai program sesuai dengan bisnis perusahaan, sehingga program ini akan membantu akselerasi bisnis perusahaan. Sebagai contoh, anda dapat memulai dengan menerapkan fundamental program seperti: 5S secara konsisten & Sumbang Saran, pola perbaikan yang dilakukan bersifat mengalir sari keresahan shop floor.
Dan untuk program yang lebih besar secara finansial dan besarnya masalah, sebagai berikut:
a. Quality 7 Tools / QCC Program yang bersifat top down, mengambil dari gap kpi atau isu bisnis perusahaan.
b. Total Productive Maintenance, dengan 8 Pillar yang akan bergerak akan menghasilkan hasil yang luar biasa.
c. Lean Six Sigma, sebuah metode yang dapat digunakan untuk perusahaan yang telah mengimplementasikan beberapa program sebelumnya. Karena di dalam Lean Six Sigma kita akan lebih mengolah data dan menganalisanya lebih dalam.
Lean Six Sigma Green Belt Training
d. Design For Six Sigma
- Menentukan jenis perbaikan yang akan dilakukan/ implementasikan
- Menjadikan budaya perbaikan terus menerus
Kapan memulainya?
Bagaimana kami sudah mengembangkan perbaikan dan saat ini ingin mengembangkan produk dengan melakukan inovasi, bagaimana tahapan untuk dapat melahirkan inovasi? Berikut adalah tahapannya:
- Mengetahui kebutuhan konsumen
- Melakukan analisa terhadap market
- Memilih tools yang tepat
- Pembuatan Konsep
- Evaluasi Konsep
- Pembuatan Desain secara detail
- Penentuan biaya
- Pembuatan edukasi untuk pasar
Metode apa yang dapat digunakan? Yuk lihat beberapa metode yang dapat digunakan:
- TRIZ : Metode ini, mempunyai kategori inovasi yang dapat anda gunakan sebagai referensi hadirnya Inovasi anda.
Proses Mapping dalam training TRIZ
- SPRINT : proses 5 hari bersama 7 orang dari beberapa department terkait, dan menghadirkan para Ahli sebagai Mentor. Disini membutuhkan seorang fasilitator atau seorang Coach yang dapat menggali ide peserta.
Presentasi Peserta SPRINT
8 Ide Gila dalam Workshop SPRINT
ACTION Plan SPRINT
Dengan perkembangan zaman yang cepat, era VUCA semakin menguat. Apa anda masih menunggu untuk segera ACTION? Segera ACTION dan ingat memulainya dari hal yang paling mudah, lalu dengan bertahap anda dapat meningkatkan kualitas dari program perbaikan yang telah dilakukan.
Salam SuksesBerkah
Aditya Nugraha
Founder Continuous Improvement Academy, setelah bekerja secara professional di beberapa perusahaan local dan multi nasional selama 12 tahun. Yang kemudian bergabung dengan salah satu konsultan dalam bidang Continuous Improvement, mempunyai klien dari industry perbankan, asuransi, manufacturing, dan service. Selain sebagai Founder, beliau juga seorang Trainer, Executive Coach, Lecture di beberapa perguruan tinggi,
CI Academy telah bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan besar, selain itu juga kami membantu UKM dalam mengembangkan usaha, serta Startup untuk lebih Scalable dan Repeatable.
CI Academy Program
Project Step
Manfaat kerja sama
Menarik
Sangat menarik